Minggu, 13 Januari 2019

Merger PS Tira dengan Persikabo Belum Masuk Meja PT LIB

kumparanCom - Menatap bergulirnya Liga 1 2019, kabar berhembus dari Bogor mengenai upaya merger PS Tira dengan Persikabo. Pada musim depan, kedua tim tersebut diisukan bakal melebur dengan mengusung nama TR Persikabo.
.
Sinyal kuat terkait merger kedua tim telah dilayangkan oleh Wakil Bupati Bogor, Iwan Setyawan. Melalui unggahan Instagram pribadinya, meski tak secara gamblang, Iwan mengatakan saat ini ialah kesempatan bagi Persikabo untuk berlaga di kompetisi tertinggi sepak bola Tanah Air.
Sementara, sumber kumparanBOLA menyatakan bahwa merger tersebut benar adanya dengan saat ini memasuki tahap penjajakan. Akan tetapi, kabar itu coba dipatahkan oleh manajemen PS Tira dengan mengatakan tak ada merger melainkan hanya akan mengubah nama dengan embel-embel Kabupaten Bogor.

Terkait dengan kabar itu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, mengaku belum tahu-menahu. Terlebih, upaya merger bukanlah perkara mudah karena berkenaan dengan aspek legal.
.
"Sampai saat ini, surat dari Sekjen PSSI belum ada. Kalau pun harus merger, perlu didalami lagi oleh kami. Karena selama ini, kasus yang terjadi di kita (kompetisi) itu akuisisi, ya. Karena, di club licensing itu 'kan syaratnya jelas. Itu (merger) perlu didalami," ujar Media and Public Relation Manager PT LIB, Hanif Marjuni, kepada kumparanBOLA, Jumat (11/1/2019).
"Kami harus melihat pembagian sahamnya seperti apa. Lebih kepada aspek profesional secara keseluruhan. Banyak hal yang perlu dilakukan. Pertanyaan lain adalah apakah mungkin dalam waktu singkat itu dilakukan? Karena itu menyangkut korporasi, dua unit usaha. Terlepas dari aspek sepakbola, itu tidak mudah," lanjutnya.
.
Persoalan lisensi klub diatur dalam Statuta FIFA Pasal 4 ayat 4 dijelaskan bahwa untuk alasan apa pun lisensi (pemegang) menjadi bangkrut dan memasuki masa likuidasi (pembubaran), seperti yang ditentukan oleh peraturan nasional (di mana lisensi menjadi bangkrut dan masuk tahapan administrasi ketika musim berjalan). Lisensi tidak boleh di tarik selama musim kompetisi berlangsung, atau jika masih memiliki peluang untuk menyelamatkan klub serta bisnisnya.
.
Hanif mengatakan pihaknya harus memastikan status merger tersebut, apakah dibeli atau bentuk lainnya. Untuk permasalahan ini, Hanif menegaskan pihaknya akan menyikapinya secara hati-hati.
"Terkait club licensing itu harus benar-benar diperhatikan. Statusnya ini dibeli atau seperti apa? Kami 'kan juga tidak tahu. Karena memang baru sebatas kabar. Mungkin bisa kami putuskan setelah melihat pemberitahuan dari mereka," ucap Hanif.